Pengiriman bantuan ke wilayah Tigray. (Twitter.com/WFP_Ethiopia)
Meski kesepakatan damai sudah terjalin, WHO mengatakan bahwa mereka masih tidak bisa mendapatkan akses untuk membawa bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dilanda perang, dan hanya sedikit bantuan yang berhasil dikirim ke Tigray.
Kepala darurat WHO, Michael Ryan, telah menyuarakan keprihatinan atas daerah yang masih belum terjamah bantuan kemanusiaan.
"Proses perdamaian itu belum menghasilkan jenis akses penuh, akses tak terbatas, dan peningkatan besar-besaran bantuan medis dan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat Tigray. Kami sudah lama menunggu untuk mendapatkan akses ke orang-orang yang putus asa ini," kata Ryan dalam konferensi pers.
Peperangan di Tigray telah membuat wilayah itu diisolasi dari dunia selama dua tahun dan menghadapi kekurangan obat akut dan akses listrik, perbankan, serta komunikasi yang terbatas.
Program Pangan Dunia melaporkan, akibat perang ada sekitar 13,6 juta orang di Tigray, Amhara, dan Afar, yang hidupnya bergantung pada bantuan kemanusiaan.