Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pabrik nuklir (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi pabrik nuklir (pexels.com/Pixabay)

Jakarta, IDN Times - Malaysia berambisi untuk mengadopsi energi nuklir sebagai bagian dari strategi transisi energi jangka panjangnya. Pemerintah disebut telah menyelesaikan studi pra-kelayakan tentang tenaga nuklir.

Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi, Chang Lih Kang, mengatakan bahwa temuan awal studi menunjukkan energi nuklir memiliki potensi kuat untuk menjadi sumber energi yang stabil, bersih, dan andal.

“Sejalan dengan ini, enam gugus tugas teknis telah diusulkan untuk mendukung kesiapan energi nuklir. Tiga di antaranya berada di bawah kementerian, dengan fokus pada pengembangan teknologi dan industri, pengembangan kompetensi nuklir, serta kerangka hukum dan peraturan,” ujarnya di Parlemen pada Rabu (30/7/2025), dikutip dari The Star.

Adapun tiga tim sisanya berada di bawah lingkup Kementerian Transisi Energi dan Transformasi Air.

1. Malaysia punya ratusan peneliti nuklir

Ilustrasi bendera Malaysia. (dok. Pixabay/Engin Akyurt)

Saat ini, Malaysia memiliki 323 peneliti nuklir di bawah Badan Nuklir Malaysia dan 36 petugas sains di bawah Departemen Energi Atom, dengan 61 di antaranya berkualifikasi di bidang sains dan teknik nuklir.

“Hal ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Malaysia untuk membangun keahlian lokal guna mendukung kemajuan teknologi nuklir yang aman dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Ia menambahkan, Negeri Jiran sedang berupaya untuk mengubah Undang-Undang Energi Atomnya agar memungkinkan ratifikasi perjanjian dan konvensi internasional utama di bawah Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

“Setelah disetujui oleh Kabinet, kami berencana untuk mengajukan Undang-Undang yang telah diubah dalam sidang Parlemen ini. Hal ini akan menunjukkan keseriusan Malaysia dalam mengeksplorasi energi nuklir sebagai salah satu opsi pembangkit listrik kami,” beber dia.

2. Malaysia telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi terkait nuklir

ilustrasi bendera Malaysia (pixabay.com/Dean Moriarty)

Ia juga mengonfirmasi bahwa Malaysia telah menandatangani perjanjian kerja sama nuklir sipil strategis dengan Amerika Serikat (AS) pada 10 Juli 2025, melengkapi kolaborasi yang telah terjalin dengan China dan Rusia.

“Perjanjian ini akan menjadi katalis bagi kerja sama jangka panjang dalam pembangunan infrastruktur, penelitian bersama, pelatihan teknis, dan penguatan industri lokal,” tambahnya.

Kuala Lumpur juga memiliki serangkaian kolaborasi dengan IAEA melalui program kerja sama teknis, kemitraan regional, Forum Kerja Sama Nuklir Asia, dan proyek-proyek penelitian terkoordinasi.

Selain pembangkit listrik, teknologi nuklir juga digunakan dalam penelitian iklim dan lingkungan, ujarnya.

“Ini termasuk teknik isotop untuk memantau emisi gas rumah kaca, pengelolaan tanah longsor, pengasaman laut, dan umur air tanah,” katanya.

3. Malaysia akan terus perdalam riset

Bendera Malaysia. (Unsplash.com/Aaron Lee)

Di bidang pertanian, Malaysia juga menggunakan teknik terkait nuklir untuk pemuliaan mutasi tanaman. Tujuannya adalah menghasilkan tanaman yang tahan iklim dan mendukung pengendalian penyakit, ujarnya.

Menanggapi pertanyaan dari salah satu anggota parlemen Ahmad Amzad Hashim, Chang mengakui bahwa Malaysia masih perlu meratifikasi beberapa perjanjian internasional sebelum memajukan pengembangan nuklir.

Proyek ekstraksi skala laboratorium lokal telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam penelitian torium, unsur alami yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi nuklir. Meskipun, Malaysia saat ini belum memulai penelitian dan pengembangan pembangkit listrik berbasis torium.

“Kami terus meningkatkan kemampuan riset kami dan bekerja sama dengan negara-negara seperti China, India, Rusia, dan Amerika Serikat yang memiliki keahlian canggih di bidang ini,” ujar Chang, dilansir dari The Straits Times.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama