Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah keterlibatannya dalam Project 2025, sebuah rencana radikal untuk mengubah pemerintahan AS. Project 2025 merupakan rencana 922 halaman yang menguraikan ekspansi dramatis kekuasaan presiden.
Pernyataan ini disampaikan Trump melalui akun media sosialnya pada Jumat (5/7/2024). Ia juga bahkan mengkritik beberapa ide dalam proyek tersebut dan menilainya konyol dan buruk.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang Project 2025. Saya tidak tahu siapa yang ada di belakangnya," tulis Trump.
Salah satu poin kontroversialnya adalah rencana memecat hingga 50 ribu pekerja pemerintah dan menggantinya dengan loyalis Trump. Kontroversi semakin memanas setelah Presiden Heritage Foundation, Kevin Roberts, menyatakan AS sedang dalam proses "revolusi Amerika kedua".