Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump, pada Selasa 22 September 2020, mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar meminta Tiongkok bertanggung jawab terhadap penyebaran COVID-19. Trump menuding, Beijing telah membiarkan virus Sars-CoV-2 keluar dar Tiongkok sehingga menginfeksi dunia.
Pernyataan itu disampaikan oleh mogul properti tersebut ketika memberikan pidato di pembukaan Sidang Umum ke-75 PBB. Tidak seperti Sidang Umum di tahun-tahun sebelumnya, para pemimpin negara menyampaikan pidato secara virtual.
"PBB harus meminta Tiongkok bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Kita harus meminta pertanggungjawaban terhadap negara yang melepaskan wabah ini ke dunia," ungkap Trump yang menyampaikan pidato dari Gedung Putih.
Di dalam pidatonya, Trump kembali menyebut COVID-19 sebagai virus Tiongkok.
Kemarahan Trump itu seolah linear dengan kenyataan pahit yang tengah dialami oleh AS.
Menurut data dari situs World O Meter, AS masih menjadi episentrum COVID-19 dunia. Per hari ini saja, sudah 7 juta orang yang terpapar virus corona di Negeri Paman Sam.
Sebanyak 205.478 pasien meninggal akibat COVID-19. Sementara yang sembuh 4,3 juta orang.
Selain itu, AS juga menuding Tiongkok hanya mementingkan kepentingan nasionalnya sendiri saat virus Sars-CoV-2 pertama kali dilaporkan muncul di Wuhan pada akhir Desember 2019. Bahkan, Trump kembali menuding Badan Kesehatan Dunia (WHO) sekadar boneka dan dikendalikan oleh Negeri Tirai Bambu. Lantas, apa komentar Tiongkok usai dituding demikian di forum internasional?