Washington DC, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat meminta 10.000 tentara aktif untuk berpatroli di jalanan Washington DC pada minggu lalu, ketika ibu kota menjadi lokasi protes #BlackLivesMatter. Protes anti-rasisme dan kebrutalan polisi tersebut dipicu kematian laki-laki kulit hitam bernama George Floyd di Minneapolis, Minnesota.
Seperti laporan berbagai media, protes sempat berlangsung rusuh di depan Gedung Putih, ketika demonstran berhadapan dengan pasukan Secret Service. Bahkan, muncul kabar Trump sampai diamankan di ruang bawah tanah. Namun, ia membantah laporan tersebut dan mengklaim berada di ruangan itu untuk inspeksi, bukan bersembunyi.