Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. (x.com/@realDonaldTrump)

Jakarta, IDN Times – Donald Trump siap mengakui kekalahannya jika ia kalah dalam pemilihan presiden kali ini. Namun, kandidat dari Partai Republik ini mengaku hanya kalah jika pemilihan ini memang dilakukan secara adil.

"Jika saya kalah dalam pemilu, jika itu pemilu yang adil, saya akan menjadi orang pertama yang mengakuinya. Sejauh ini saya pikir itu adil," kata Trump, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (6/11/2024).

Ia pun mengemukakan kekhawatirannya tentang penggunaan mesin pemungutan suara elektronik. Ia mengulangi kritikannya dengan mengatakan bahwa mesin tersebut kurang aman dibandingkan dengan kertas suara.

"Mereka menghabiskan semua uang ini untuk mesin. Jika mereka menggunakan surat suara kertas, kartu identitas pemilih, bukti kewarganegaraan, dan pemungutan suara satu hari, semuanya akan selesai pada pukul 10 malam," katanya.

1. Trump sebut tak akan ada kekerasan setelah pemilu

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (lu.usembassy.gov)

Trump juga ditanya terkait kerusuhan setelah pemilu dan apakah ia akan meminta para pendukungnya untuk menghindari kekerasan. 

"Saya tidak perlu memberitahu mereka bahwa tidak akan ada kekerasan. Tentu saja tidak akan ada kekerasan. Para pendukung saya bukanlah orang-orang yang suka melakukan kekerasan," kata Trump.

Sebelumnya, calon presiden dari kubu Partai Demokrat, Kamala Harris, mengingatkan kembali kejadian 2021 ketika pendukung Trump menyerbu gedung Capitol. Trump itu mengirim gerombolan bersenjata ke Gedung Capitol AS untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan presiden 2020.

"Kita tahu siapa Donald Trump. Dia adalah seseorang yang tidak stabil, terobsesi dengan balas dendam, dipenuhi dengan keluhan dan menginginkan kekuasaan yang tidak terkendali," kata Harris, dilansir dari Reuters.

2. Proses penghitungan suara kini berlangsung

Editorial Team

Tonton lebih seru di