Trump Klaim Gencatan Senjata di Gaza Segera Terjadi

Intinya sih...
Qatar kembali jadi mediator gencatan senjata 60 hari
Hamas belum beri jawaban
Trump klaim Netanyahu bersedia akhiri perang
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan gencatan senjata di Gaza. Namun, belum jelas jika Hamas akan menerima persyaratan tersebut.
Menurut dua pejabat AS, Hamas masih harus menyetujui kesepakatan tersebut. Dalam sebuah unggahan di media sosial Truth, Trump mengatakan Qatar dan Mesir akan melaksanakannya.
"Perwakilan saya mengadakan pertemuan yang panjang dan produktif dengan Israel hari ini di Gaza. Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menyelesaikan gencatan senjata selama 60 hari. Kami akan bekerja dengan semua pihak untuk mengakhiri perang. Qatar dan Mesir, yang telah bekerja sangat keras untuk membantu mewujudkan perdamaian, akan menyampaikan proposal akhir ini. Saya berharap, demi kebaikan Timur Tengah, Hamas menerima kesepakatan ini. Karena, ini tidak akan menjadi lebih baik. Ini hanya akan menjadi lebih buruk. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" kata Trump, dikutip CNN, Rabu (2/7/2025).
1. Qatar kembali jadi mediator gencatan senjata 60 hari
Pejabat Qatar telah menyerahkan kepada Hamas dan Israel terkait proposal baru untuk gencatan senjata selama 60 hari, yang didukung oleh pemerintahan Trump. Proposal tersebut diselesaikan setelah berbulan-bulan upaya di balik layar yang dipimpin oleh utusan khusus Presiden Donald Trump, Steve Witkoff.
Proposal tersebut diserahkan pada hari yang sama ketika Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, yang mengunjungi Washington untuk bertemu dengan pejabat tinggi pemerintahan Trump.
2. Hamas belum beri jawaban
Proposal baru tersebut muncul beberapa hari setelah Qatar menengahi gencatan senjata antara Iran dan Israel dan beberapa bulan setelah rancangan gencatan senjata awal yang didukung pemerintahan Trump untuk Gaza ditolak oleh Hamas.
Seorang sumber mengatakan, mereka berupaya mempertimbangkan kekhawatiran Hamas dengan proposal sebelumnya. Selama gencatan senjata, sandera Israel akan dibebaskan dengan imbalan tahanan Palestina.
Gedung Putih tidak mengomentari rincian proposal tersebut, yang dilaporkan sebelum unggahan Trump di Truth Social. Trump juga dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin (7/7/2025) untuk membahas terjadinya gencatan senjata atau mengintensifkan serangan ke Gaza.
Sementara, ada pejabat militer Israel yang menyatakan jika pihaknya belum mencapai semua tujuan perangnya. Namun, karena pasukan Hamas telah menyusut dan bersembunyi, menjadi lebih sulit untuk secara efektif menargetkan apa yang tersisa dari kelompok militan tersebut.
Sementara itu, Netanyahu mengatakan banyak peluang telah terbuka menyusul operasi militer Israel di Iran, termasuk kemungkinan membawa pulang para sandera yang tersisa yang ditawan di Gaza.
3. Trump klaim Netanyahu bersedia akhiri perang
Trump menuturkan akan sangat tegas dalam diskusi dengan Netanyahu pada pertemuan Gedung Putih yang direncanakan pada pekan depan. Dengan percaya diri, Trump memprediksi Netanyahu ingin mengakhiri perang.
"Dia mau, saya bisa memberitahu Anda demikian. Saya pikir kami akan mencapai kesepakatan pekan depan," kata Trump.
Tapi, dengan proposal baru sekalipun, menyetujui gencatan senjata tetap menjadi tantangan besar. Hamas telah lama mendorong gencatan senjata permanen, jadi tidak jelas apakah akan menyetujui yang hanya berlangsung selama 60 hari.
Hamas juga masih mempertahankan tuntutan utamanya, perang harus diakhiri dan tetap berkuasa. Masalahnya, tuntutan tersebut tak disetujui oleh Israel. Namun, ada beberapa indikasi, Hamas bersedia memberi kelonggaran pada posisi garis kerasnya.