Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan tuduhan serius terhadap pendahulunya, Barack Obama, pada Selasa (22/7/2025). Trump menuduh Obama telah melakukan pengkhianatan dan menyerukan agar ia ditangkap.
Pernyataan ini disampaikan Trump di Oval Office saat bertemu dengan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. Tuduhan tersebut didasarkan pada sebuah dokumen yang baru dirilis oleh Direktur Intelijen Nasional (DNI) pilihannya, Tulsi Gabbard.
Kantor Barack Obama langsung membantah tuduhan Trump ini. Mereka menyebut tuduhan Trump tidak masuk akal dan hanya merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian publik. Dalam hukum AS, pengkhianatan atau upaya menggulingkan pemerintahan dapat dijatuhi hukuman mati.