Jakarta, IDN Times - Pemerintah Tunisia dan Libya, pada Kamis (10/8/2023), akhirnya setuju menyediakan tempat penampungan bersama bagi migran ilegal yang terlantar di negaranya. Sebelumnya, ribuan migran asal Afrika sub-Sahara masuk ke dua negara tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Belakangan ini, Tunisia menjadi tempat transit utama bagi migran ilegal yang hendak menuju ke Eropa. Banyaknya migran sempat menyulut tensi dan bentrokan antara warga lokal dan migran. Kondisi ini diperburuk dengan pernyataan rasis Presiden Kais Saied pada migran kulit hitam.