Selain dilanada krisis ekonomi, Tunisia juga dihadapkan pada krisis migrasi akibat masuknya ribuan migran ilegal asal Afrika Sub-Sahara yang hendak menuju ke Eropa. Otoritas setempat dianggap melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap migran.
Human Rights Watch (HRW), dilansir Africa News, pekan lalu mendesak Tunisia untuk mengakhiri pengusiran migran ilegal ke area gurun. Setelah adanya informasi bahwa migran dari Sfax dipindah secara paksa ke area gurun di selatan, tak jauh dari perbatasan Libya.
"Aparat keamanan Tunisia secara kolektif mengusir ribuan migran ilegal kulit hitam dan pencari suaka, termasuk anak-anak dan wanita hamil sejak 2 Juli, ke area terpencil dan zona penyangga di perbatasan Tunisia-Libya," ungkap HRW.
Sejumlah migran yang diwawancarai HRW mengaku terdapat migran lain yang tewas akibat kekerasan dari aparat keamanan Tunisia. Beberapa di antaranya dipukuli hingga tewas dan ada yang ditembak mati.