Logo Instagram. (Unsplash.com/Alexander Shatov)
Fahrettin Altun, direktur komunikasi kepresidenan, telah mengkritik platform milik Meta tersebut karena mencegah pengguna di Turki mengunggah pesan belasungkawa untuk Haniyeh.
Surat kabar Yeni Safak, yang dekat dengan pemerintah, melaporkan bahwa akses diblokir sebagai tanggapan terhadap platform itu yang menghapus unggahan pengguna Turki yang menyatakan belasungkawa atas pembunuhan Haniyeh.
"Sanksi atas kebijakan pemblokiran Instagram dilakukan dengan cepat. Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi memblokir akses ke Instagram," kata media itu.
Menteri Perhubungan dan Infrastruktur Turki Abdulkadir Uraloglu menyampaikan Instagram telah mengabaikan kepekaan dan melanggar daftar kejahatan serius, yang mencakup hasutan untuk bunuh diri, penyiksaan, kecabulan, kejahatan terhadap keamanan negara, dan pelecehan seksual terhadap anak, dan lain-lain. Namun, Uraloglu tidak menjelaskan kejahatan khusus apa yang diduga telah dilanggar.
“Ketika mereka tidak mematuhi hukum dan peraturan kami serta tidak mempertimbangkan kepekaan sosial kami, kami berkewajiban melakukan intervensi yang diperlukan,” kata Uraloglu, menambahkan otoritas telah menghubungi perwakilan Instagram di Turki, dan blokir akan dibuka setelah persyaratannya terpenuhi.
"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membangun media sosial yang menghormati nilai-nilai kami, bebas dari disinformasi, serta lebih bersih dan aman," kata Wakil Menteri Perhubungan dan Infrastruktur Omer Fatih Sayan, Dilansir dari Associated Press.