Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan salat Jumat di Hagia Sophia (www.twitter.com/@trpresidency)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan salat Jumat di Hagia Sophia (www.twitter.com/@trpresidency)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Turki mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning bagi warganya yang ingin ke Eropa, pasca pembakaran Al-Qur’an oleh politikus Rasmus Paludan di Swedia dan Denmark, pekan lalu.

"Peringatan perjalanan ini mengingat kemungkinan ada serangan Islamofobia, xenofobia, dan rasisme," begitu pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Turki, dikutip DW, Selasa (31/1/2023).

Kemlu Turki juga meminta agar warganya yang sedang berada di luar negeri untuk menghindari daerah rawan unjuk rasa.

"Tindakan anti-Muslim dan anti-Turki baru-baru ini sangat berbahaya, intoleransi dan kebencian pada satu agama," lanjut pernyataan itu.

1. Peringatan perjalanan diberlakukan pula ke Amerika Serikat

Suasana Natal di New York City (rockefellercenter.com)

Selain ke Eropa, Turki juga mengeluarkan peringatan perjalanan ke AS, yang disebutnya marak serangan verbal dan fisik terhadap orang asing. Tindakan rasisme, masih menurut Turki, juga marak dilakukan di seluruh AS.

Selain pembakaran Al-Qur’an, pemerintah Turki juga murka dengan adanya protes Kurdi di Swedia dan menyasar patung Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Turki yakin protes tersebut terkait Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa.

2. Negara Nordik juga keluarkan travel advice untuk Turki

Editorial Team

Tonton lebih seru di