Dewan Keamanan PBB yang baru saja mengesahkan resolusi gencatan senjata selama 30 hari di Suriah, sampai sekarang hanya berlaku untuk beberapa wilayah saja. Daerah yang rawan ataupun sedang konflik besar seperti Ghouta Timur dan Afrin menjadi contoh di mana resolusi ini tidak berlaku sama sekali.
Jika melihat ke wilayah Ghouta Timur, pinggiran Kota Damaskus, Pemerintah Suriah menyatakan bahwa mereka hanya akan menggunakan waktu gencatan senjata yang telah dibuat oleh Rusia, yaitu 5 jam perhari.
Gencatan senjata yang dibuat Rusia dianggap lebih efektif untuk membebaskan Ghouta Timur dari pemberontak ketimbang harus menunggu 30 hari ke depan. Sayangnya, masih sering terjadi serangan militer Suriah walau waktu belum menunjukkan akhir dari 5 jam gencatan senjata.
Ditambah lagi serangan gas kimia yang membuat kepanikan serta kehancuran "neraka" di Ghouta Timur, telah membuat PBB marah dan protes besar terhadap penggunaan senjata kimia itu, dilansir dari Usnews.com.
Sedangkan wilayah Afrin yang berada di Utara Suriah harus menerima kenyataan pahit, bahwa pihak yang berseteru di sana, yaitu Turki, telah menolak resolusi gencatan senjata PBB untuk berlaku di Afrin. Maka, sekarang pertempuran akan terus berlanjut untuk merebutkan Afrin.