Jembatan Simon Bolivar sudah ditutup untuk lalu lintas perdagangan sejak 7 tahun lalu. Keputusan itu dilakukan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, pada 2015 untuk melawan aksi penyelundupan di perbatasan kedua negara.
Sejak saat itu, transportasi barang antara kedua negara hanya dapat dilalui lewat pintu perbatasan di bagian utara. Namun, perbatasan ditutup kembali pada 2019, usai Maduro menganggap Kolombia mengirim truk pengangkut bantuan kepada oposisi untuk membantu upaya kudeta, dilaporkan Deutsche Welle.
Pada saat itu, ketegangan Kolombia-Venezuela memuncak usai eks Presiden Ivan Duque tidak mengakui Maduro sebagai pemimpin resmi di Venezuela. Ia mengikuti kebijakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang hanya mengakui Juan Guaido sebagai presiden resmi.
Selain itu, relasi kedua negara terus memanas terutama setelah Duque menuding Maduro melindungi dan menyembunyikan pemberontak sayap kiri Kolombia di negaranya. Tudingan tersebut ditolak oleh Maduro.
Di samping pembukaan perbatasan darat, kedua negara sudah menyetujui dibukanya kembali rute penerbangan Bogota-Caracas. Akan tetapi, sanksi kepada maskapai milik negara Venezuela, Conviasa, membuat pembukaan harus diundur.