Jakarta, IDN Times – Ketidakpastian seputar cadangan uang tunai pemerintah Afghanistan telah membawa dampak buruk pada panti asuhan di Kabul.
Ahmad Khalil Mayan, direktur program di sebuah panti asuhan besar di Kabul, mengatakan bahwa dia harus mengurangi jumlah buah dan daging yang diberikan kepada anak-anak setiap minggu karena tempat itu kehabisan uang.
Mayan mengatakan, selama dua bulan terakhir sejak Taliban menguasai Afghanistan, banyak donor menghentikan bantuan mereka. Mayan menjelaskan bahwa dia telah mati-matian menelepon dan mengirim email kepada para donor, baik asing maupun lokal, yang sebelumnya mendukungnya. Namun, hasilnya nihil.
“Sayangnya, kebanyakan dari mereka telah meninggalkan negara itu, donor Afghanistan, donor asing, kedutaan. Ketika saya menelepon mereka atau mengirim email kepada mereka, tidak ada yang menjawab saya,” kata Mayan yang berusia 40 tahun kepada Reuters, di Desa Anak-anak Shamsa (Shamsa Children's Village) di utara ibu kota.
“Kami sekarang mencoba menjalankan tempat itu dengan sedikit uang dan dengan sedikit makanan,” tambahnya, menurut Channel News Asia, Jumat (15/10/2021).
Mayan juga mengatakan staf harus mengurangi porsi makanan dan membatasi jenis makanan yang dimakan anak-anak.
“Sebelumnya kami memberi mereka buah dua kali seminggu dan daging dua kali seminggu, tetapi kami mengurangi makanan itu menjadi hanya sekali seminggu atau mungkin tidak (sebanyak itu).”