Kabar efek samping langka pembekuan darah setelah vaksinasi AstraZeneca telah membuat ketegangan dalam kampanye vaksinasi untuk mengatasi pandemik virus corona. Beberapa negara bahkan menunda penggunaan vaksin tersebut.
Kini, J&J diterpa isu serupa setelah Amerika Serikat melaporkan efek samping kasus pembekuan darah langka, yang disebut cerebral venous sinus thrombosis (CVST)
J&J dan AstraZeneca dibuat dengan teknologi yang sama. Mereka menggunakan virus, yang disebut adenovirus, untuk membawa gen spike ke dalam tubuh untuk melawan virus corona.
Melansir dari laman Al Jazeera, profesor imunologi dan penyakit menular Edinburgh University yang bernama Eleanor Riley mengatakan "kecurigaan meningkat bahwa kasus langka ini mungkin dipicu oleh komponen adenovirus dari vaksin AstraZeneca dan J&J."
Masih dibutuhkan lebih banyak data yang harus dikumpulkan untuk membuat kesimpulan kemungkinan hubungan efek samping vaksin dengan CVST. Meski begitu, Riley menekankan bahwa "risiko yang terkait dengan tertular COVID-19 jauh, jauh lebih besar daripada risiko vaksinasi apa pun."
Amerika Serikat yang melaporkan, kasus langka itu hanya dialami delapan orang, satu meninggal, dari 7 juta dosis vaksin yang telah digunakan.