Ilustrasi Hotel Burj Al Arab di Uni Emirat Arab (www.instagram.com/@emirates)
Syeikh Abdullah mengatakan bahwa ketika menjadi tuan rumah COP 28, UEA akan memanfaatkan hubungan regional dan internasionalnya untuk memobilisasi upaya, memperkuat ambisi global dan mencapai tujuan kita bersama dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.
Ia juga menekankan bahwa pengalaman nasional UEA memberi dunia harapan bahwa ada potensi yang menjanjikan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan membangun dunia yang lebih baik dengan menciptakan peluang ekonomi baru.
Menurutnya, UEA memiliki rekam jejak yang terbukti dari aksi iklim dan kerja sama multilateral, menjadikannya tujuan yang ideal untuk sesi ke-28 dari partai-partai Konferensi Negara. Beberapa rekam jejak UEA dalam tema ini yaitu bahwa UEA menjadi tuan rumah kantor pusat permanen Badan Energi Terbarukan Internasional (IRINA) dan merupakan negara pertama di kawasan ini yang menandatangani dan meratifikasi Perjanjian Paris, serta negara pertama di kawasan ini yang berkomitmen untuk mengurangi emisi di semua sektor ekonomi dalam komitmennya yang ditentukan secara nasional.
UEA juga telah memantapkan dirinya sebagai tujuan ideal untuk menyelenggarakan acara internasional tingkat tinggi yang berfokus pada aksi iklim dan pembangunan berkelanjutan, termasuk Abu Dhabi Sustainability Week. Kegiatan ini telah memobilisasi dukungan regional dan global untuk pembangunan berkelanjutan selama lebih dari satu dekade, dan menjadi tuan rumah pertemuan Tahunan Majelis Umum IRINA yang menguraikan agenda global untuk penyebaran solusi energi terbarukan dan bersih.
UEA juga menyelenggarakan pertemuan persiapan untuk konferensi iklim PBB 2014 dan 2019, serta Dialog Iklim Regional bulan lalu, yang memperkuat komitmen regional pada investasi dalam teknologi bersih menjelang KTT Pemimpin Iklim AS. Selain itu, UEA akan menyambut dunia pada Oktober mendatang di Dubai Expo, yang berfokus pada menemukan solusi berkelanjutan dan inovatif untuk tantangan global.