UEA Tunda Rencana Akuisisi Jet Tempur F-35

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan ditundanya rencana pembelian 50 jet tempur F-35 buatan Amerika Serikat (AS).
Pernyataan ini disampaikan Kedutaan Besar UEA di AS, Selasa (14/12) pasca lambatnya pertimbangan ulang penjualan senjata ke UEA oleh pemerintah AS di bawah Presiden Joe Biden.
Melansir AP, Kedutaan Besar UEA memastikan Abu Dhabi tetap akan memilih AS sebagai penyedia alutsista utamanya. Namun persoalan akuisisi F-35 untuk sementara waktu akan dihentikan.
1. Tidak ada kepastian dari Amerika Serikat
Kesepakatan 23 miliar dollar AS atau setara dengan 329 triliun rupiah antara UEA dan AS terkait pembelian F-35, Drone MQ-9, dan peralatan militer lainnya terancam batal. Sebelumnya kontrak ini sudah mendapat restu dari Presiden Donald Trump, namun proses tersebut ditunda secara sepihak oleh Presiden Biden.
Dikutip dari Financial Times, kekhawatiran Washington atas rencana penggunaan teknologi 5G Huawei oleh pemerintah UEA menjadi alasan utama mengapa Joe Biden enggan memberi lampu hijau.
Ia bersama pejabat AS lainnya takut teknologi 5G Tiongkok secara tidak langsung mencuri data pesawat jet tempur F-35 ketika digunakan oleh Abu Dhabi.
Meskipun begitu, UEA menilai mereka sudah berusaha menunda rencana pemasangan 5G tapi tidak ada respon lebih lanjut dari AS. Kondisi ini lalu memaksa salah satu sekutu AS di Timur Tengah tersebut untuk menunda rencana pembelian F-35nya.