Ilustrasi pemeriksaan terhadap pasien Ebola. (Unsplash.com/Hush Naidoo Jade Photography)
Melansir VOA News, petugas kesehatan di seluruh Uganda memiliki hambatan dalam menangani wabah Ebola. Dr. Sam Oledo, presiden Asosiasi Medis Uganda, mengatakan kebiasaan masyarakat yang mencari pengobatan lokal dan pengobatan dari ahli herbal menjadi tantangan dan menempatkan petugas kesehatan dalam risiko.
“Jika kamu adalah kontak dari seseorang yang berada di bawah isolasi, laporkan diri kamu, selain kamu menyembunyikan dan mempengaruhi semua orang. Tapisekarang, anggota masyarakat adalah orang yang membantu kami untuk melaporkan ke pihak berwenang herbalis mana, tradisionalis Afrika mana yang merawat pasien," kata Oledo.
Pemerintah saat ini sedang dalam proses merekrut hampir 1.500 staf tambahan untuk memerangi wabah Ebola.
Penanganan virus tersebut juga mengalami hambatan karena saat ini belum ada vaksin yang terbukti ampuh untuk melawan varian Sudan, tidak seperti jenis Zaire yang lebih umum yang menyebar selama wabah baru-baru ini di negara tetangga Republik Demokratik Kongo.
Uganda saat ini telah menerima pasokan dua vaksin percobaan untuk varian Sudan, yang dibuat Oxford dari Inggris dan vaksin Sabin dari Amerika Serikat. Pihak berwenang sedang menunggu izin dari penyelidik medis sebelum meluncurkannya ke publik.