Beberapa saat usai terjadinya ledakan di Kampala, kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden memilukan ini. Kelompok teroris itu mengungkapkan jika anggotanya yang telah melakukan pengeboman ketika memata-matai pertemuan pemerintahan Uganda, dilaporkan dari Reuters.
BBC, melansir bahwa wali kota setempat menyebut jika warganya sedang ketakutan dan khawatir akan mengalami nasib yang sama. Pasalnya, siapapun dapat menargetkan bom dan menyerang lingkungan tempat tinggal mereka.
Kasus pengeboman bukanlah yang pertama terjadi di Uganda, pada 2010 lalu, sebuah ledakan bom meledak di sebuah layar untuk menonton pertandingan Piala Dunia di Kampala. Insiden itu mengakibatkan 74 orang tewas lantaran meledak di tengah ramainya penonton sepakbola.
Sedangkan dalang peristiwa itu adalah kelompok militan Islamis al-Shabab dan kini sudah menjalani hukuman penjara seumur hidup.