Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jembatan Krimea. (pixabay.com/AnnaIlarionova)

Jakarta, IDN Times - Rusia kembali menuduh negara-negara Barat menggunakan standar ganda dan menutup mata terhadap insiden ledakan di Jembatan Krimea, beberapa hari lalu. Rusia menuding Ukraina-lah pelakunya.

“Barat lagi-lagi menutup mata terhadap apa yang dilakukan Ukraina. Ini terorisme,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (19/7/2023).

Akibat ledakan tersebut, dua orang tewas. Mereka adalah sepasang suami istri yang hendak berlibur di Krimea. Sedangkan putri mereka yang berusia 14 tahun saat ini masih dirawat karena terluka.

1. Barat akan selalu menerapkan standar ganda membela Ukraina

Potret juru bicara Kremlin Rusia, Dmitry Peskov (twitter.com/RussianEmbassy)

Moskow menuding Kiev telah menggunakan drone untuk menyerang jembatan yang menghubungkan Rusia dengan Krimea tersebut.

“Barat ‘siap’ menutup mata terhadap setiap serangan terorisme yang dilakukan oleh Kiev di Rusia. Barat memilih untuk diam dan akan terus seperti ini,” ucap Peskov lagi.

Sebaliknya, Ukraina menuding bahwa ledakan di Jembatan Krimea itu berasal dari provokasi Rusia sendiri. Meski demikian, hingga saat ini belum diketahui ledakan itu berasal dari mana dan siapa pelakunya.

Jembatan Krimea ini disebut sebagai simbol yang cukup penting untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, dan juga digunakan untuk pasukan Rusia masuk ke Ukraina.

2. Krimea dicaplok Rusia pada 2014

Editorial Team

Tonton lebih seru di