Ukraina Ingin NATO Lebih Berperan untuk Keamanan di Laut Hitam

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus berperan lebih besar untuk keamanan di Laut Hitam. Dia pun meminta NATO mengintegrasikan pertahanan udara dan rudalnya dengan Kiev.
"Laut Hitam berperan penting untuk membuat seluruh Eropa damai dan berorientasi pada masa depan," kata Kuleba, berbicara melalui tautan video, dalam konferensi keamanan Laut Hitam di Ibu Kota Bukares, pada Kamis (13/4/2023).
“Sedihnya, ini juga menunjukkan seberapa cepat hal-hal dapat memburuk jika seseorang mengabaikan ancaman. Sudah waktunya untuk mengubah Laut Hitam menjadi Laut Baltik, lautan NATO,” sambung dia.
1. Rusia tolak seruan integrasi sistem pertahanan NATO-Ukraina
Melansir Reuters, Laut Hitam menjadi medan perang terpenting sejak Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina tahun lalu. Merespons seruan Kuleba, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Laut Hitam tidak akan pernah menjadi laut NATO.
"Ini adalah laut bersama, itu harus menjadi lautan kerja sama, interaksi, dan keamanan untuk semua negara pesisirnya. Dan keamanan ini tidak dapat dipisahkan," ujarnya, dikutip dari Reuters.
Bagi Rusia maupun Ukraina, Laut Hitam sangat penting bagi akses perdagangan mereka, termasuk ekspor biji-bijian. Keduanya merupakan pengekspor pangan terbesar di dunia.
Tahun lalu, blokade oleh Rusia di kawasan itu menimbulkan krisis pangan global. Hal itu membuat PBB dan Turki harus turun tangan untuk menengahi kesepakatan Rusia-Ukraina agar pelabuhan di Laut Hitam tetap terbuka.