ilustrasi Rusia (unsplash.com/Paul G)
Jerman telah berdiskusi untuk mencari cara meningkatkan bantuan ke Ukraina. Dikutip RFE/RL, Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock mengatakan sedang mengupayakan meningkatkan bantuan senjata militer yang berbeda ke Kiev.
Baerbock menjelaskan "kami melihat secara dekat dengan mitra kami bagaimana kami dapat mendukung Ukraina di masa depan, lebih intensif dan lebih terkoordinasi, karena mereka memiliki hak membela diri dan kami akan mendukung hak membela diri ini bersama dengan mitra yang berbeda," ujarnya.
Selain bantuan senjata, Ukraina juga mendesak negara-negara Barat untuk meningkatkan sanksi kepada Moskow. Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi tambahan terbarunya untuk mencekik ekonomi Rusia, setelah laporan kekejaman tentara Rusia di kota Bucha, dekat ibu kota Kiev.
AS menjatuhkan sanksi kepada putri Presiden Putin, keluarga Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, juga kepada Perdana Menteri dan mantan Presiden Dmytri Medvedev. Uni Eropa (UE) menjatuhkan sanksi pelarangan impor batu bara Rusia yang sangat menguntungkan dengan nilai perdagangan miliaran euro setiap tahun.
Namun bagi Ukraina, sanksi itu belum cukup jauh untuk menghukum Rusia. "Kami akan terus mendesakkan embargo minyak dan gas penuh untuk Rusia. Saya harap kita tidak akan pernah menghadapi situasi (seperti ini) lagi, ketika untuk meningkatkan tekanan sanksi kita perlu mengungkapkan kekejaman seperti Bucha," kata Kuleba.
AS telah melakukan embargo minyak dan gas Rusia. Tapi blok UE sejauh ini terpecah pada sanksi tersebut, karena itu akan berdampak signifikan khususnya negara-negara yang telah bergantung gas Rusia seperti Jerman atau Italia.