Kendaran anti-udara 2S38 Derivatsiya milik Rusia dalam parade militer Hari Kemenangan Perang Patriotik Raya yang sempat tertunda, pada 24 Juni 2020. twitter.com/Defence_blog
Keterlibatan Rusia dalam Perang Saudara Ukraina dan aneksasi Krimea pada tahun 2014, menyisakan luka besar yang merobek persaudaraan dua negara berdarah Slavia itu. Dilaporkan BBC, pergerakan aktif yang sedang dilancarkan Militer Rusia di berbagai lokasi dekat perbatasannya dengan Ukraina, ditambah dengan saling melempar tuduhan "provokasi" di Wilayah Ukraina Timur (daerah separatis) yang dilakukan oleh masing-masing negara, membawa Rusia-Ukraina ke ambang perang besar.
Tamparan keras yang diberikan Rusia pada tahun 2014 terhadap Ukraina dengan invasi Semenanjung Krimea dan dugaan keterlibatan prajuritnya yang mendukung pihak separatis di Ukraina Timur menjadi tolak ukur seberapa jauh Rusia berhasil menguasai keadaan. Tetapi, Republik Ukraina yang sekarang mulai mendapat dukungan dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, terbukti merupakan penghalang terbesar yang harus dihadapi Moskow jika ingin mempertahankan hegemoninya di Eropa Timur.