Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Ukraina (pexels.com/@imawassi)
Bendera Ukraina (pexels.com/@imawassi)

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Ukraina (SBU), pada Selasa (10/1/2023), melaporkan bahwa pihaknya berhasil mengungkap ratusan mata-mata Rusia yang hendak beraksi di negaranya. Spionase tersebut berlangsung di tengah berkecamuknya perang Rusia-Ukraina. 

Pada Agustus lalu, SBU berhasil menangkap dua warga negaranya yang hendak membunuh Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov, Kepala Intelijen Kyrylo Budanov, dan seorang aktivis. Keduanya melakukan hal itu atas perintah dari Rusia, dilaporkan Euromaidan Press.

1. Terdapat 1.500 dugaan kasus spionase di Ukraina

Sesuai data dari pemerintah Ukraina, SBU sudah menginvestigasi 1.500 dugaan kasus kriminal terkait pengkhianatan dan spionase. Dari ribuan dugaan kasus, 340 di antaranya berhasil diajukan ke pengadilan. 

Selama periode tersebut tercatat lebih dari 600 aksi agen dan mata-mata Rusia yang  diungkap oleh SBU. Atas hal itu, sebanyak ratusan operasi khusus ataupun sabotase berhasil digagalkan dan sekelompok agen intelijen militer Rusia berhasil ditangkap, dilaporkan Odessa Journal.

Penggagalan operasi mata-mata Rusia berhasil dilakukan selama hampir satu tahun sejak invasi Rusia ke Ukraina pecah pada 24 Februari 2022. SBU menyebut pengungkapan dilakukan di beberapa wilayah, termasuk Kiev, Mykolaiv, Khmelnytsky, dan Volyn. 

2. Mata-mata Rusia berupaya ambil data HIMARS

Pada 4 Januari 2023, SBU juga mengumumkan penangkapan empat agen Rusia yang berupaya mengambil data HIMARS (High-Mobility Rocket Artillery Systems) dan fasilitas energi di Donetsk. Keempatnya sudah diserahkan ke pengadilan untuk dihukum. 

Sesuai keterangan SBU, mata-mata mengambil informasi terkait lokasi pangkalan militer Ukraina dan pergerakan pasukannya di Bakhmut dan Kramatorsk. Selain itu, mereka juga mencari tahu letak senjata peluncur roket HIMARS di Donetsk.

Mereka diutus untuk mengecek kondisi teknis fasilitas produksi energi yang menjadi target utama dari militer Rusia, dilansir The Kyiv Independent.

Terduga pelaku ditangkap dalam operasi khusus SBU di Donetsk dalam beberapa bulan terakhir. Mereka akan mendapat hukuman paling lama 6-8 tahun penjara. 

3. SBU berhasil ungkap pabrik troll di Ukraina

Pekan lalu, SBU berhasil menetralisir pembuat konten provokatif atau troll di internet yang berasal dari Kiev. Pelaku diketahui membuat konten di jejaring sosial untuk mendukung agresi Rusia ke Ukraina dan menjustifikasi kejahatan perang Rusia. 

Kabar pembuat troll ini berdasarkan sumber internet yang menggunakan channel Telegram milik pegiat propaganda Rusia, Yuriy Podolyaka. Dia memiliki lebih dari 2,7 juta pengikut. Troll itu tersebar lewat unggahan ulang atau ada di balik publikasinya sendiri. 

Namun, SBU akhirnya menemukan bahwa aktivitas penyebaran propaganda itu berasal dari Kiev. Bahkan, aktivitas yang masuk tindak kriminal di Ukraina itu ternyata dilakukan oleh dua orang warga lokal, dilaporkan Odessa Journal.

Sesuai bukti yang terkumpul, SBU menyebut dua terduga pelaku terjerat Pasal 436-2 Bagian 2 Kode Kriminal Ukraina. Hukum itu berisi larangan justifikasi, pengakuan, pengelakan terhadap agresi bersenjata Federasi Rusia ke Ukraina, termasuk bentuk glorifikasi dan partisipasinya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team