Ukrinform melaporkan, pada Agustus 2021, Departemen Investigasi Strategis Kepolisian Nasional menerima laporan bahwa seorang perempuan berusaha mencari pembunuh bayaran. Ia sedang merencanakan pembunuhan kepada seorang warga Ukraina dan diketahui calon korban adalah Leshchenko.
"Semua komunikasi antara kustomer dan pembunuh sudah direkam sebagai bagian dari penyidikan kriminal. Dari situ diketahui bahwa faktanya terdapat orang lain yang sebenarnya merupakan pelaku utama upaya pembunuhan ini" ujar Monastyrsky.
Akan tetapi, sebelumnya keduanya diketahui telah merencanakan pembunuhan kepada penghutang lain. Namun, sejak awal mereka tidak tahu apabila yang dihubunginya sebagai pembunuh bayaran sebenarnya agen kepolisian.
Oleh sebab itu, kepolsian memanfaatkannya dengan merekayasa pembunuhan itu dan menunjukkan foto korban pembunuhan. Yakin atas pekerjaan dari polisi, keduanya menghubungi kembali untuk membunuh Leshchenko dan kemudian ditangkap ketika akan mendiskusikan pembayaran 20 ribu dolar atau Rp285,3 juta, dikutip dari RT.