Selain ratusan bangunan yang hancur dan kuburan massal, Ukraina juga mengklaim telah menemukan ruang penyiksaan di kota-kota yang berhasil dibebaskan. Kabar itu disampaikan wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina, Yevhen Enin.
Ruang penyiksaan itu diduga untuk menahan warga Ukraina dan orang asing. Enin menyebut kondisi ruangan benar-benar tidak manusiawi.
"Kami telah menemukan penggalian mayat individu, tidak hanya dengan jejak kematian yang kejam, tetapi juga penyiksaan (seperti) memotong telinga. Ini baru permulaan," kata Enin dikutip NBC News.
Di antara mereka yang ditahan di salah satu lokasi ruang penyiksaan merupakan mahasiswa dari Asia. Dia ditangkap ketika mencoba pergi ke wilayah Ukraina.
"Semua jejak kejahatan perang ini sekarang didokumentasikan dengan hati-hati oleh kami. Dan kami tahu dari pengalaman Bucha bahwa kejahatan terburuk hanya dapat terungkap dari waktu ke waktu," jelas Enin.
Ruang penyiksaan tersebut ditemukan berada di kota-kota kecil yang berhasil direbut oleh Ukraina seperti di Balakliya dan Volchansk. Namun informasi itu belum dapat diverifikasi secara independen.