Kawasan masjid Al-Aqsa (pixabay.com/reijotelaranta)
Pada Sabtu, Presiden Volodymyr Zelenskyy menyarankan bahwa pembicaraan damai dapat dilakukan di Yerusalem. Pemimpin Ukraina itu berharap agar perdana menteri Israel, Naftali Bennett, dapat berkontribusi positif di dalam negosiasi.
"Saya percaya (Bennett) dapat memainkan peran penting, karena Israel adalah negara dengan banyak sejarah dan paralel (dengan situasi kita), serta memiliki migrasi besar orang Yahudi dari Ukraina, Rusia, dan Belarus," kata Zelenskyy.
Di saat yang sama, Ukraina juga membantah laporan bahwa Bennett mendesak Kiev untuk menyerah pada tuntutan Rusia. Selain itu, Zelenskyy juga tak ingin pembicaraannya dengan Rusia dilakukan di Ukraina, Belarus, atau Rusia.
“Ini bukan tempat di mana kita bisa mencapai solusi untuk mengakhiri perang, saya tidak berbicara tentang pertemuan teknis tetapi pertemuan antara para pemimpin. Saya percaya Israel bisa menjadi tempat seperti itu, terutama Yerusalem,” kata Zelenskyy, dikutip dari Times of Israel.