Jakarta, IDN Times - Pemerintah militer Mali, pada Senin (25/9/2023), memutuskan untuk menunda pelaksanaan pemilu yang rencananya digelar pada Februari 2024. Padahal. pemilu tahun depan merupakan akses untuk menyudahi masa transisi pemerintahan dari tangan militer ke sipil.
Belakangan ini, situasi Mali kian mencekam setelah pemberontak Touareg atau Coalition des Mouvements de l'Azawad (CMA) di wilayah utara menyatakan perang kepada militer. Kondisi ini diperparah dengan insiden terorisme dari kelompok jihadis yang beroperasi di sejumlah wilayah.