Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi(unsplash.com/Heidi Kaden)

Jakarta, IDN Times - Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mendesak negara-negara yang berada di Asia Tenggara untuk segera menyelamatkan sekitar 200 pengungsi Rohingya yang kapalnya hanyut di Laut Andaman.

Dilansir Al Jazeera, UNHCR mengatakan mereka telah menerima laporan bahwa Rohingya telah terdampar di sebuah kapal di lepas pantai Thailand pada 1 Desember dikarenakan rusaknya mesin kapal.

Menurut data UNHCR, ada 1.920 pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh, yang kebanyakan Rohingya, melakukan perjalanan melalui jalur laut sejak Januari sampai November 2022. Sekitar 119 orang dilaporkan hilang dan tewas dalam perjalanan tersebut.

1. Untuk meminimalisasi korban, para pengungsi harus segera dievakuasi

ilustrasi(unsplash.com/Jan Huber)

Dikutip Al Jazeera, dalam sebuah pernyataan pada Kamis (8/12/2022), UNHCR mengatakan bahwa mereka yang berada di kapal tidak memiliki makanan dan air selama berhari-hari dan menderita dehidrasi parah. Mereka juga mendapatkan informasi yang belum diverikasi bahwa beberapa pengungsi dikabarkan meninggal.

"Ada risiko kematian tambahan yang signifikan dalam beberapa hari mendatang jika orang tidak diselamatkan dan diturunkan ke tempat yang aman," ucapnya

Menurut laporan dari UNHCR, telah terjadi peningkatan yang signifikan dari para pengungsi Rohingya awal bulan ini. Para pengungsi melakukan perjalanan dengan perahu yang sangat berisiko dari Myanmar dan Bangladesh menuju ke Asia Tenggara. 

2. Menyelamatkan para pengungsi yang terjebak di laut adalah kewajiban setiap negara

Editorial Team

Tonton lebih seru di