Jakarta, IDN Times - Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mendesak negara-negara yang berada di Asia Tenggara untuk segera menyelamatkan sekitar 200 pengungsi Rohingya yang kapalnya hanyut di Laut Andaman.
Dilansir Al Jazeera, UNHCR mengatakan mereka telah menerima laporan bahwa Rohingya telah terdampar di sebuah kapal di lepas pantai Thailand pada 1 Desember dikarenakan rusaknya mesin kapal.
Menurut data UNHCR, ada 1.920 pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh, yang kebanyakan Rohingya, melakukan perjalanan melalui jalur laut sejak Januari sampai November 2022. Sekitar 119 orang dilaporkan hilang dan tewas dalam perjalanan tersebut.