Bendera Badan Kesehatan Dunia atau WHO (who.int)
Sebanyak 270 juta merupakan sebagian dari 600 juta dosis diharapkan tersedia untuk Afrika melalui program yang diinisiasi oleh WHO. Meski jumlah tersebut hanya cukup untuk memvaksin seperlima kontinen, kesepakatan ini merupakan kabar baik. Hal ini karena Afrika menghadapi keterbatasan dana. Negara-negara yang lebih kaya telah terlebih dahulu memperoleh sebagian besar dosis melalui kesepakatan pembelian dimuka dengan produsen, bahkan telah memulai vaksinasi.
Melansir dari kantor berita ABC News, kontinen Afrika saat ini berupaya memvaksin sekitar 750 juta orang, mewakili 60 persen populasi dari total 1,3 miliar. Dan jika ingin memvaksin seluruh kontinen maka diperlukan 2,6 miliar dosis. Dengan asumsi tiap orang akan mendapat dua dosis. Biaya vaksin pun diperkirakan mencapai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp140 triliun. Uni Afrika menyatakan bahwa adanya donor internasional akan memastikan lebih banyak vaksin tersedia, selain itu juga mengurangi beban hutang baru yang terjadi di negara-negara Afrika.
Ramaphosa mengatakan bahwa ancaman COVID-19 terhadap satu negara dan benua merupakan ancaman bagi semua. Sehingga untuk berhasil membasmi pandemik, penting bagi semua negara mendapatkan akses vaksin yang adil sesegera mungkin.
"Jalan masih panjang, tetapi Afrika sekarang melihat kemajuan dalam upaya bersama kami untuk mengalahkan pandemik ini," pungkas Ramaphosa.