Jakarta, IDN Times - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan perubahan signifikan terkait pemberlakuan syariat Islam. Beberapa di antaranya, pasangan yang belum menikah boleh tinggal bersama, warga boleh minum alkohol, dan memperkarakan secara hukum pelaku pembunuhan yang mengatas namakan mempertahankan kehormatan keluarga (honoring killing).
Harian Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), Minggu 8 November 2020 melaporkan, aturan syariat Islam mulai dilonggarkan sebagai salah satu upaya untuk menjadikan UEA sebagai destinasi turis-turis asing dan tempat berinvestasi. Artinya, ini merupakan perubahan besar yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendongkrak ekonomi UEA.
Kebijakan itu juga dinilai merupakan bagian dari upaya pemimpin UEA untuk beradaptasi dengan perubahan di tengah-tengah masyarakat. Lalu, bagaimana penerapan pelonggaran aturan syariat Islam itu?