Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pejabat Taliban yang terdiri dari anggota kantor politik Taliban Abdul Latif Mansoor (kanan), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen tiba untuk konferensi pers di Moskow, Rusia, Jumat (9/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tatyana Makeyeva.

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE) mengaku siap bekerja sama dengan Taliban, yang saat ini menguasai Afghanistan, jika mereka menghormati hak-hak dasar kemanusiaan. UE menyoroti hak-hak terhadap perempuan dan komitmen Taliban untuk tidak menjadikan Afghanistan sebagai sarang organisasi terorisme.

Dilansir dari Al Jazeera, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell menguraikan hal itu setelah pertemuan darurat menteri luar negeri blok tersebut, membahas dinamika terkini di Kabul, Afghanistan.

UE juga berkomitmen untuk terus mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan, supaya situasi di salah satu negara Asia Selatan itu tidak memburuk.

“Kerja sama dengan pemerintah Afghanistan di masa depan akan dikondisikan pada penyelesaian damai dan inklusif dan menghormati hak-hak dasar semua warga Afghanistan, termasuk perempuan, pemuda, dan minoritas,” kata Borrell.

1. UE minta Taliban menghormati hukum humaniter

Pejuang Taliban berjaga-jaga di provinsi Ghazni, Afghanistan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Pada saat yang sama, UE juga siap menghormati kewajiban internasional Afghanistan, dengan catatan penguasa negara itu berkomitmen untuk memerangi korupsi dan mencegah kebangkitan terorisme.

Borrell meminta semua aktor untuk memberikan akses yang aman dan tanpa hambatan untuk bantuan kemanusiaan kepada perempuan, laki-laki, dan anak-anak yang membutuhkan, termasuk sejumlah besar pengungsi dalam negeri.

“Uni Eropa meminta Taliban untuk menghormati kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional dalam segala situasi. UE juga akan mendukung tetangga Afghanistan dalam mengatasi tumpahan negatif, imbas meningkatnya arus pengungsi dan migran,” tambah Borrell.

2. UE minta akses kemanusiaan tetap dibuka

Editorial Team

Tonton lebih seru di