Jakarta, IDN Times - Laporan UNICEF dan Bank Dunia menyebut bahwa 333 juta anak di seluruh dunia diperkirakan hidup dalam kemiskinan ekstrem. Dengan kata lain, sekitar 1 dari 6 anak masih hidup dengan pendapatan kurang dari 2,15 dolar AS (sekitar Rp33 ribu) per hari.
Laporan yang dirilis pada Rabu (13/9/2023) itu juga mengungkapkan bahwa dampak ekonomi dari pandemik COVID-19 telah menyebabkan hilangnya kemajuan selama tiga tahun, atau berkurangnya 30 juta anak miskin dibandingkan perkiraan jika tidak adanya gangguan tersebut.
“Krisis yang semakin parah, akibat dampak COVID-19, konflik, perubahan iklim, dan guncangan ekonomi, telah menghambat kemajuan, dan menyebabkan jutaan anak berada dalam kemiskinan ekstrem,” kata Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, dikutip CNA.