Jakarta, IDN Times - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN telah rampung digelar pada awal September 2023. Palu keketuaan ASEAN pun sudah berpindah tangan dari Indonesia ke Laos di akhir gelaran KTT tersebut.
Namun, bukan berarti tugas Indonesia sebagai ketua ikut rampung. Indonesia masih akan menyelesaikan beberapa sisa tugas hingga Desember 2023, salah satunya adalah isu konflik Myanmar.
Dua kali pertemuan menteri luar negeri ASEAN pada Februari 2023 dan Juli 2023, kursi Myanmar masih kosong. Hal yang sama juga tampak saat KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo dan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
Myanmar masih ‘dihukum’, tak boleh mengirimkan wakilnya di level politik, untuk menghadiri rangkaian pertemuan ASEAN di Indonesia. Meski ‘dihukum’ dan menerima banyak kritik, asas kekeluargaan di ASEAN masih dipegang teguh.
Indonesia, yang menjadi ketua ASEAN tahun ini, mengaku sudah melakukan lebih dari 145 pendekatan kepada Myanmar selama sembilan bulan terakhir.
“Pendekatan yang dilakukan Indonesia ini adalah yang paling luas dan intensif yang pernah dilakukan ASEAN,” kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi di sela-sela KTT ke-43 ASEAN kemarin.
Selain itu, Lima Poin Konsensus (5PC) juga masih akan menjadi rujukan ASEAN untuk membantu Myanmar menyelesaikan konflik.