Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat pada Senin, 3 Januari 2022 lalu melaporkan ada lebih dari 1 juta warga yang terpapar COVID-19 dalam kurun waktu 24 jam. Ini merupakan rekor kasus harian tertinggi yang pernah terjadi di dunia.
Stasiun berita Channel News Asia, Rabu (5/1/2022), melaporkan data itu dikutip dari John Hopkins University. Total ada 1.080.211 kasus baru COVID-19 di Negeri Paman Sam yang dilaporkan dua hari lalu.
Rekor itu tercatat seiring dengan varian Omicron menjadi galur yang dominan di AS. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS mencatat 95,4 persen kasus COVID-19 di AS adalah galur Omicron.
Tetapi, menurut John Hopkins, adanya rekor kasus harian itu disebabkan akumulasi penundaan laporan sejak akhir pekan lalu. Laboratorium di AS menunda pelaporan karena sedang memasuki musim libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Meski demikian, hal tersebut tidak bisa menutupi kenyataan kondisi pandemik COVID-19 di AS belum membaik. Bahkan, bila dibandingkan laporan kasus harian pada Senin, 27 Desember 2021, angkanya masih lebih rendah.
Sedangkan, data dari World O Meter pada hari ini, dalam kurun waktu 24 jam terakhir, Negeri Paman Sam melaporkan ada 539.357 kasus COVID-19. Ini menempatkan AS sebagai negara di peringkat pertama dengan kasus harian COVID-19 tertinggi.
Sementara, bila dirangkum dari semua negara, maka dalam waktu 24 jam terakhir ada 2.048.548 kasus baru COVID-19. Namun, sebanyak 647.542 di antaranya berhasil pulih. Di sisi lain, angka kematian harian akibat COVID-19 di dunia masih tergolong tinggi yakni 5.994.
Total warga dunia yang telah terpapar COVID-19 sejak 2020 lalu mencapai 295.309.551. Lalu, apa yang dilakukan oleh Pemerintah AS ketika Omicron sudah menjadi galur yang dominan di sana? Apalagi pejabat di kabinet Presiden Joe Biden satu demi satu sudah tertular COVID-19.