Jakarta, IDN Times - Memasuki 2021, Amerika Serikat menghadapi kenyataan pahit dalam menghadai pandemik COVID-19. Penularan terus melonjak dan pada Sabtu, 2 Januari 2021 sudah mencapai lebih dari 20 juta kasus.
Kantor berita Reuters, Sabtu kemarin melaporkan sepanjang 2020 lalu, total 345 ribu warga Negeri Paman Sam meninggal dunia akibat tertular COVID-19. Hal itu berarti 1 dari 950 warga AS meninggal akibat penyakit yang ditimbulkan virus Sars-CoV-2.
Selain itu, jumlah pasien yang masih dirawat di AS tergolong tinggi yakni lebih dari 125 ribu jiwa. Meski rata-rata kasus harian COVID-19 sudah mulai menurun yaitu 186 ribu. Sebelumnya, kasus harian mencapai puncaknya pada Desember 2020 yakni lebih dari 218 ribu kasus.
Pejabat berwenang kesehatan di AS sudah mewanti-wanti kenaikan kasus COVID-19 akan kembali terjadi usai warga kembali dari masa berlibur Natal dan pergantian tahun baru.
"Kita masih akan menghadapi hari-hari terberat dan paling kelam (dalam melawan COVID-19)," ungkap Wali Kota Los Angeles, Eric Garcetti seperti dikutip stasiun berita CNN pada Sabtu kemarin.
Apa yang dilakukan oleh otoritas di Negeri Paman Sam untuk menekan infeksi COVID-19?