Jakarta, IDN Times - Jepang resmi memasuki gelombang ke-8 dalam perlawanan terhadap pandemik COVID-19. Hal itu ditandai dengan makin meningkatnya kasus harian COVID-19.
Dikutip dari situs World O Meter Senin, (5/12/2022), dalam 24 jam terakhir ditemukan 89.566 kasus COVID-19. Ini merupakan angka kasus harian tertinggi di dunia. Dengan begitu, maka akumulasi COVID-19 yang ditemukan di Jepang sejak April 2020 lalu telah mencapai 25.220.452.
Sedangkan, jumlah warga yang meninggal akibat COVID-19, dalam 24 jam terakhir bertambah 151 jiwa. Ini juga menjadi angka kematian harian tertinggi di dunia akibat COVID-19. Total warga Jepang yang meninggal akibat COVID-19 menjadi 50.334 jiwa.
Meningkatnya COVID-19 di Jepang terjadi saat pemerintah setempat baru membuka kembali pintu perbatasan bagi turis asing pada 11 Oktober 2022 lalu. Kini, muncul kekhawatiran bila pembatasan pergerakan bakal kembali diberlakukan lantaran kasus COVID-19 kembali melonjak di Negeri Sakura.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Tokyo sejak pertengahan November 2022 lalu menaikan level peringatan COVID-19 ke level 2 dari empat lapis peringatan. Dikutip dari laman Japan Times, ini merupakan kali pertama kebijakan itu diambil oleh Pemkot Tokyo sejak 6 Oktober 2022 lalu.
Sementara, Pemkot Tokyo memutuskan tetap memberlakukan peringatan level 3 terkait kesiapan fasilitas medis dalam menerima pasien dengan gejala COVID-19. Mereka terus menambah jumlah kapasitas tempat tidur dari semula 5.283 menjadi 7.262. Menurut data, 40 persen dari jumlah kapasitas tempat tidur telah terisi.
Apakah dengan kondisi ini, Pemerintah Jepang bakal kembali melarang warga asing untuk menjejakan kaki ke sana?