Jakarta, IDN Times - Dalam waktu hanya tiga bulan jumlah pasien COVID-19 di seluruh dunia per (3/4) telah menembus angka 1 juta orang. Dikutip dari laman Universitas John Hopkins, kasus positif COVID-19 tertinggi ada di Amerika Serikat yakni 236.339. Sedangkan, angka kematian tertinggi ada di Italia yakni 13.915 orang. Sementara yang sembuh mencapai 210.055.
Angka ini jelas menyeramkan untuk dilihat. Apalagi menurut laporan stasiun berita BBC hari ini, angka kasus positif yang sesungguhnya diprediksi lebih besar dari itu.
Hanya butuh waktu 1,5 bulan kasus itu bisa mencapai 100 ribu. Angkanya berlibat ganda dua kali hanya dalam kurun satu pekan. Hampir seperempat kasus pasien positif COVID-19 ditemukan di Negeri Abang Sam, sedangkan separuhnya dari angka satu juta pasien itu, berada di Benua Eropa.
Angka ini jauh dari jumlah pasien yang positif COVID-19 di Tiongkok, negara pertama ditemukannya virus Sars-CoV-2. Bila memutar kembali waktu, bagaimana awal mula dunia bisa terpapar virus mematikan ini? Bahkan, hingga kini obat dan vaksinnya belum ditemukan.