Dilaporkan Balkan Insight, ratusan orang berkumpul di depan SD Vladislav Ribnikar untuk mengenang sembilan korban tewas. Selain di depan sekolah, terdapat massa yang melangsungkan protes di depan gedung Kementerian Pendidikan terkait kasus ini.
Mereka menuntut agar Menteri Pendidikan Serbia, Branko Ruzic, mundur dari jabatannya usai peristiwa memilukan ini. Meski begitu, Menteri Dalam Negeri Serbia, Ivica Dacic, mengklaim mundurnya Ruzic tidak akan menyelesaikan masalah ini.
Sementara itu, pelaku penembakan diketahui bernama Kosta Kecmanovic yang melakukan serangan dengan menggunakan senjata api milik ayahnya. Akibatnya, orang tua pelaku sudah ditahan, dikutip RFE/RL.
Penembakan massal di Serbia sangat jarang terjadi karena negara Balkan itu memiliki hukum kepemilikan senjata api yang ketat. Namun, banyak warga yang memiliki senjata tak terdaftar imbas pecahnya perang saudara pada 1990-an.