Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Peru, Dina Boluarte (twitter.com/DinaErcilia)
Presiden Peru, Dina Boluarte (twitter.com/DinaErcilia)

Jakarta, IDN Times - Presiden baru Peru Dina Boluarte, pada Senin (12/12/2022), mengumumkan bahwa ia akan mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada kongres untuk mempercepat pemilihan umum (pemilu) menjadi dua tahun lebih cepat, yakni pada 2024. 

Hal ini menyusul protes oleh ribuan warga Peru yang menuntut percepatan pemilu usai mantan Presiden Pedro Castillo dimakzulkan. 

"Saya telah memutuskan untuk mengajukan RUU untuk mencapai kesepakatan dengan kongres untuk memajukan pemilihan umum menjadi April 2024," kata Boluarte, dikutip dari Reuters. 

1. Dua orang tewas dalam aksi unjuk rasa

ilustrasi unjuk rasa (pixabay.com/Antonio Cansino)

Usai pemakzulan Castillo pada Rabu lalu, ribuan warga Peru turun ke jalan untuk menggelar unjuk rasa menuntut pengunduran diri Boluarte, dan segera menjadwalkan pemilu.

Beberapa di antaranya bahkan mendesak pembebasan Castillo yang ditangkap usai pemakzulan. 

Dilansir ABC News, dalam aksi unjuk rasa tersebut dilaporkan dua orang berusia 15 dan 18 tahun tewas, serta setidaknya 26 orang lainnya luka-luka. 

2. Castillo dimakzulkan usai mencoba membubarkan parlemen

Mantan Presiden Peru, Pedro Castillo (twitter.com/EmmaRincon)

Dilansir BBC News, Castillo dimakzulkan usai dirinya mencoba untuk membubarkan parlemen yang akan melakukan pemungutan suara terhadap pemakzulan dirinya. Ia mengumumkan pembubaran tersebut melalui siaran TV nasional beberapa jam sebelum hal tersebut dilakukan. 

Namun, pada akhirnya kongres menyepakati pemakzulan Castillo dan menangkapnya atas dakwaan pemberontakan. 

Beberapa jam setelahnya, Wakil Presiden Boluarte diangkat menjadi Presiden baru menggantikan Castillo. 

3. Pemilu seharusnya digelar pada 2026

Dalam RUU yang diajukan Boluarte ke kongres, dikatakan bahwa penyelenggaraan pemilu akan dipercepat menjadi April 2024.

Sebelumnya, Boluarte dijadwalkan untuk melanjutkan kepemimpinan Castillo selama 3,5 tahun yang akan berakhir pada 2026. Ia mengungkapkan keputusan ini diambil usai mempertimbangkan aspirasi seluruh rakyat Peru.

"Tugas saya sebagai presiden republik di masa sulit saat ini adalah menafsirkan, membaca, dan mengumpulkan aspirasi, minat, dan kekhawatiran, dari mayoritas rakyat Peru," kata dia. 

"Jadi, (usai) menafsirkan seluas-luasnya keinginan rakyat, saya telah memutuskan untuk mengambil inisiatif untuk mencapai kesepakatan dengan kongres untuk memajukan pemilihan umum," sambung Boluarte, dikutip dari Associated Press

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team