Banjir yang dipicu topan Vamco membuat ratusan ribu warga Filipina mengungsi. (twitter.com/Youth Advocates for Climate Action Philippines)
Hujan deras yang dipicu oleh topan Vamco akhirnya juga memicu banjir yang lebih luas di pulau Luzon, pulau utama Filipina. Ada 20 tim penyelamat yang telah dibentuk oleh Penjaga Pantai Filipina dengan peralatan pencarian dan penyelamatan yang bekerja di ibukota dan wilayah sekitarnya.
Kepala Palang Merah Filipina (IFRC Philippine Country Office), Robert Kaufman, memberikan pernyataan yang menyedihkan ketika melihat Filipina diamuk bencana dalam beberapa minggu terakhir. “Sungguh memilukan melihat masyarakat, yang sudah berada dalam cengkeraman wabah COVID-19, lalu menghadapi badai dahsyat, badai keenam yang melanda selama lima minggu terakhir”, kata Kaufman seperti dikutip dari Al Jazeera (12/11).
Manila lumpuh setelah diterjang Vamco. Sistem transportasi seperti penerbangan dan transportasi umum dihentikan sementara. Pelabuhan dan kantor pemerintahan juga ditutup untuk jangka waktu tertentu sampai semua keadaan menjadi lebih stabil.
Di beberapa bagian Manila, banyak orang menyebrangi banjir setinggi pinggang dengan menyunggi barang-barang yang bisa diselamatkan. Mereka mencari tempat penampungan setelah rumah-rumah mereka terendam banjir akibat hujan deras yang dipicu oleh Vamco.