Jakarta, IDN Times - Malaysia menghadapi lonjakan kasus COVID-19 tertinggi sejak 11 September 2020. Hal itu terjadi beberapa hari usai digelarnya pemilihan umum di negara bagian Sabah.
Harian Singapura, The Straits Times, Selasa (29/9/2020) melaporkan, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Malaysia ada 150 kasus COVID-19 baru yang ditemukan pada Minggu, 27 September lalu.
Sementara Malay Mail melaporkan, pemilu negara bagian itu diikuti oleh 447 kandidat yang memperebutkan 73 kursi.
Namun, pemilu itu pada akhirnya tidak bisa diikuti oleh politikus yang dinyatakan positif COVID-19. Banyaknya kandidat yang absen karena Sabah kini menjadi episentrum pandemik virus corona di Malaysia. Lantas, Bagaimana Pemerintah Malaysia menekan laju COVID-19?