Jakarta, IDN Times - Presiden Yaman, Mansour Hadi, pada pekan lalu menyerahkan kekuasaannya kepada Dewan Kepresidenan. Dia juga membebaskan Wakil Presiden, Ali Mohsen al-Ahmar, dari tugasnya.
Dewan tersebut memiliki delapan anggota dan dipimpin oleh mantan menteri Rashad al-Alimi. Pada Jumat (8/4/2022), al-Alimi berjanji akan mengakhiri perang di negaranya dengan cara yang damai.
Yaman telah bergulat dalam perang selama tujuh tahun. Perang sipil terjadi antara pasukan Yaman dengan pemberontak syiah Houthi.
Perang itu menjadi perang proksi ketika Yaman dibantu oleh koalisi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dan Houthi disebut didukung oleh Iran. Perang telah membuat sebagian besar penduduk Yaman terancam kelaparan.