Petro Andryushchenko, penasihat Wali Kota Mariupol Ukraina, merespon tindakan Rusia ini dengan menyebutnya sebagai sinisme tingkat tertinggi. Petro menyebut bahwa pemerintah Rusia tak dapat memenuhi kebutuhan para warga sehingga mencekoki mereka dengan kebohongan.
Tindakan Rusia ini dinilai sebagai usaha lebih lanjut untuk mengintegrasikan kota-kota yang baru direbut seperti Mariupol.
Rusia juga baru-baru ini telah mengesahkan dokumen yang akan mempermudah perolehan kewarganegaraan Rusia bagi penduduk Mariupol, Kherson, dan Zaporizhzhia. Tindakan Kremlin ini dinyatakan ilegal oleh pemerintah Ukraina.
“Penerbitan paspor secara ilegal merupakan pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, serta norma dan prinsip hukum humaniter internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam sebuah pernyataan pada Rabu (25/5/2022), dilansir dari The Guardian.