Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 di Bandung, Jawa Barat, Prof Dr. Kusnandi Rusmil mengatakan hasil riset vaksin Sinovac di Brasil tidak akan berpengaruh terhadap uji klinis di Indonesia. Menurut Kusnandi, semua relawan telah menerima dua kali suntikan vaksin buatan Sinovac tersebut.
"Di Indonesia sudah tidak ada lagi penyuntikan. Jadi, tinggal diikuti keamanannya. Satu bulan kemudian nanti darah (dari relawan) akan diambil, lalu proses yang sama dilakukan tiga bulan dan enam bulan kemudian," ungkap Kusnandi ketika dihubungi oleh IDN Times melalui telepon pada Selasa, 10 November 2020.
Uji klinis di Bandung diikuti oleh 1.620 relawan. Namun, belakangan sebanyak 14 relawan mengundurkan diri. Tetapi, menurut Kusnandi, hal itu tidak terkait dengan dampak vaksinasi.
"Tujuh (orang) itu karena pindah lokasi pekerjaan. Sedangkan, 7 orang lagi sakit dan tidak berhubungan dengan imunisasi. Ada yang kena flu berat dan sebagainya," tutur dia lagi. Sisa 1.606 relawan lainnya, kata Kusnandi, tidak mengalami gejala berat usai disuntik vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Semua hanya mengalami gejala ringan.
Kapan laporan hasil uji klinis vaksin Sinovac bisa diserahkan ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo?