Ilustrasi penanganan COVID-19 di China (ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS)
Beijing sebelumnya telah berhasil menekan penyebaran kasus dalam negeri ke hampir nol, setelah virus corona pertama kali muncul di Wuhan pada akhir 2019. Kesuksesan itu memungkinkan ekonominya pulih dengan cepat. Tetapi wabah terbaru, yang berkaitan dengan klaster di Nanjing, mengancam keberhasilan itu.
Sebelumnya sembilan petugas kebersihan di Bandara Internasional Nanjing dinyatakan positif pada 20 Juli. Kini, ada lebih dari 360 kasus domestik dilaporkan dalam dua minggu terakhir terkait klaster tersebut.
Di kota wisata Zhangjiajie, dekat Zhuzhou, juga terjadi penyebaran wabah COVID-19 bulan lalu di antara pengunjung teater. Para pengunjung yang berasal dari berbagai wilayah itu kemudian menyebarkan virus kembali ke tempat mereka tinggal.
Untuk mencegah penularan lebih lanjut, Zhangjiajie menempatkan 1,5 juta penduduknya di bawah penguncian pada Jumat dan juga terus melakukan pelacakan, serta mengeluarkan imbauan untuk tidak bepergian ke daerah di mana terdapat wabah.
Selain itu, peningkatan kasus juga terjadi di Kota Zhengzhou yang dilanda banjir di Provinsi Henan. Kasus meningkat setelah dua petugas kebersihan di rumah sakit yang merawat pasien virus corona yang datang dari luar negeri, dinyatakan positif. Lebih dari 30 kasus telah terdeteksi dan 10 juta penduduk telah diperintahkan untuk menjalani tes. Kepala komisi kesehatan kota juga telah dipecat karena peningkatan kasus ini.
Penguncian juga diberlakukan pekan lalu di distrik ibu kota Changping, di mana 41 ribu orang di sembilan komunitas perumahan terdampak. Kasus-kasus baru juga dilaporkan pada Senin di tujuan wisata populer Hainan, seperti disampaikan otoritas kesehatan nasional.