Warga menggunakan masker dan kacamata pelindung saat berjalan di jalan sempit dekat trotoar Qianmen, akibat mewabahnya virus corona di negara tersebut, di Beijing, Tiongkok, pada 18 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang)
Citra pemerintah Tiongkok kian tercoreng setelah Li Wenliang meninggal akibat virus corona pada 7 Februari. Li merupakan salah satu dokter yang pertama kali memberitahu soal virus corona pertama kali pada 30 Desember. Aparat justru menuduh dia menyebarkan hoaks dan memintanya mengakui telah membuat pernyataan keliru.
Kematian Li membuat publik Tiongkok yang tidak puas dengan pemerintah selama penyebaran virus semakin geram. Percakapan soal Li yang dianggap pahlawan sempat menjadi trending topic di media sosial populer Tiongkok, Weibo, pada malam ia meninggal. Warganet menuntut adanya kebebasan berbicara, apalagi saat krisis penyakit menular terjadi.
Reaksi publik ini adalah hal langka di Tiongkok. Untuk mengesankan Beijing melakukan yang terbaik, Xi memecat empat pejabat di Provinsi Hubei. Beberapa lainnya mendapatkan peringatan atau posisi mereka diturunkan. Namun, pakar melihatnya sebagai cara Xi untuk mencari kambing hitam.
“Jika situasinya membaik, dia [Xi] akan mengambil pujian. Jika memburuk, kesalahan akan diletakkan kepada Li Keqiang,” kata Willy Lam, profesor di Universitas Tiongkok di Hong Kong, kepada The Guardian. Dalam wawancara dengan media pemerintah CCTV pada akhir Januari, Wali Kota Wuhan Zhou Xianwang mengaku pihaknya memang tidak sigap.
“Kami tidak memberikan informasi secara tepat waktu dan tak menggunakan informasi yang efektif, untuk meningkatkan kerja kami,” kata Zhou. Tetapi, ia memberi sinyal tak mau disalahkan sendirian. “Saya harap publik mengerti ini adalah penyakit menular dan informasi yang relevan harus diberikan sesuai dengan aturan,” lanjut dia.
Zhou mengindikasikan semua informasi harus mendapat persetujuan dari pemerintah pusat, yang tak lain adalah Xi. Dia menuturkan, “Sebagai pemerintah lokal, kami hanya bisa memberikan informasi setelah mendapatkan izin.” Dengan kata lain, Xi sulit mengelak dari tudingan bahwa ia adalah orang yang paling harus bertanggung jawab.