Spark, sebuah badan amal yang berbasis di Gaza tempat Halimy bekerja pada musim panas 2023, mengungkapkan bahwa kehadiran pemuda tersebut mampu menambah keindahan dan kemegahan suatu tempat di mana pun ia berada.
“Muhammad, semangat baik Anda akan tetap bersama kami, dan kami yakin Anda berhak mendapatkan dunia yang lebih baik,” tambahnya.
“Semoga Tuhan mengampunimu, sayangku. Semoga Tuhan menerimamu sebagai martir,” kata saudara perempuannya, Rahaf, dalam sebuah postingan di Instagram yang mengumumkan kematiannya.
Awal tahun ini, Halimy mengatakan bahwa dia berharap kontennya dapat membantu menunjukkan kepada dunia seperti apa kehidupan warga Palestina sebenarnya.
“Saya menunjukkan bahwa kami, warga Palestina, sangat tangguh. Kami akan bertahan dan hidup apa pun yang terjadi, dalam keadaan apa pun. Kami tidak bisa dikalahkan. Kami adalah orang-orang yang sangat kuat, dan kami akan hidup apa pun yang terjadi," katanya kepada NBC News.
Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di Gaza sebagai tanggapan atas serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan dan membuat 251 lainnya disandera.
Kementerian kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 40.530 orang telah terbunuh akibat serangan Israel di wilayah tersebut. Kantor hak asasi manusia PBB menyebut sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.