Potret keangotaan G7 (twitter.com/JPN_PMO)
Dibentuk pada 2001, SCO terdiri dari delapan anggota yakni dari China, Rusia, India, Pakistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Uzbekistan.
SCO dibentuk oleh China dan Rusia. Keduanya mempelopori perkumpulan itu sebagai upaya dalam mengimbangi pengaruh AS di dunia. Organisasi itu juga diklaim mewakili setengah audiens dari populasi dunia.
"SCO menawarkan alternatif nyata untuk organisasi yang berpusat pada Barat," kata penasihat kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov.
"Semua anggota SCO berdiri untuk tatanan dunia yang adil, dengan latar belakang perubahan geopolitik skala besar," tambah dia.
Melansir Deutsche Welle, Andrew Small, seorang peneliti transatlantik senior dari German Marshall Fund, mengatakan bahwa pertemuan SCO memiliki nilai simbolis yang sangat tinggi.
"Itu berarti (Xi Jinping) dapat menunjukkan dengan kuat titik balik pertemuan non-Barat ini kepada G7, kepada NATO sebagai sebuah organisasi, Organisasi Kerjasama Shanghai, yang merupakan ciptaan China sendiri," ujar Small, yang fokus dalam program Asia.